Laser adalah alat yang memancarkan berkas cahaya yang bisa bersinar berkilo-kilo meter jauhnya ke angkasa. Cahaya laser yang kuat itu juga bisa memotong logam. Laser bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti pada pembaca kode palang atau efek khusus saat konser musik. Laser juga muncul di film. Contohnya di Film Star Wars, Ordo Pertama memiliki senjata laser super kuat di markas Pembunuh Bintang (Starkiller). Senjata itu bisa menghancurkan seluruh planet hanya dalam hitungan detik!
Tapi jangan kuatir. Itu kan hanya di film. Hmm.. tunggu. Ternyata, laser seperti itu memang ada di alam semesta!
Para astronom berhasil menemukan sinar laser yang sangat kuat ditembakkan dari pusat sebuah awan gas kosmis. Awan gas kosmis yang diamati dan dipotret itu adalah Nebula Semut. Sebuah planetari nebula yang terbentuk ketika bintang seperti Matahari mencapai akhir hidupnya. Pada saat itu, bintang akan melontarkan lapisan gas terluarnya ke angkasa. Awan gas ini dinamai Nebula Semut karena polanya mirip Semut. Apakah kamu bisa menemukan pola semut di foto itu?
Pada umumnya di pusat planetari nebula ada bintang katai putih yang sangat kecil. Tapi, ada yang berbeda di Nebula Semut. Nebula yang satu ini diisi oleh materi 10000 kali lebih banyak dibanding planetari nebula umumnya. Gas berlebih yang ada di Nebula Semut membentuk piringan gas yang berputar dan menembakkan laser yang sangat kuat.
Tampaknya, piringan gas itu dibentuk oleh bintang pasangan katai putih yang tidak tampak. Si bintang pasangan ini diduga memiliki gravitasi yang sangat kuat sehingga dengan mudah mencuri materi dari nebula. Saat ditarik ke arah bintang pasangan, gas akhirnya membentuk piringan dan tampak seperti air yang sedang berputar di sekitar tutup saluran pembuangan sebelum akhirnya masuk ke pipa pembuangan.
Laser antariksa seperti ini termasuk pemandangan langka dan hanya beberapa yang sudah berhasil dilihat oleh para astronom. Karena itu, apa yang kita lihat sekarang di Nebula Semut merupakan penemuan yang memesona.
Fakta menarik
Laser pertama pertama kali dibuat pada tahun 1960. Pencapaian yang masih terus dirayakan setiap tahun pada tanggal 16 Mei sebagai Hari Cahaya Internasional.
Share:
